Dr.Raj Kumar Mantri

Pemulihan pasien yang menderita trauma berat pada wajah, baik akibat kecelakaan, cedera olahraga, atau kondisi patologis, tidak hanya berfokus pada penyelamatan fungsi vital, tetapi juga restorasi bentuk wajah dan kemampuan mengunyah. Cedera semacam ini seringkali menyebabkan kehilangan struktur tulang rahang dan gigi secara masif, menuntut pendekatan rehabilitasi yang sangat terintegrasi dan multidisiplin. Dalam menghadapi kasus rekonstruksi kompleks, kolaborasi antara disiplin ilmu bedah dan restoratif menjadi kunci. Untuk mencapai pemulihan yang menyeluruh, Maksilofasial dan Implantologi bekerja sama, di mana keahlian bedah rekonstruksi mendahului dan mendukung penempatan implan gigi untuk mengembalikan fungsi bicara, kunyah, dan estetika yang hilang.

Bedah Maksilofasial memiliki peran fundamental pada tahap awal pemulihan. Tugas utama spesialis bedah adalah menstabilkan fraktur tulang, merekonstruksi anatomi rahang, dan mengelola jaringan lunak yang rusak. Misalnya, pada kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Tol Cikampek-Palimanan pada 12 Agustus 2024, seorang pasien mengalami fraktur mandibula (rahang bawah) bilateral dan kehilangan tulang alveolar yang signifikan. Spesialis Bedah Maksilofasial akan melakukan fiksasi internal menggunakan plat dan sekrup titanium untuk menyatukan fragmen tulang, sebuah prosedur yang memakan waktu rata-rata 4 hingga 6 jam di ruang operasi. Setelah stabilisasi tulang, grafting tulang autogenus (diambil dari pinggul atau area lain) seringkali diperlukan untuk mengisi defisit tulang yang besar, mempersiapkan fondasi untuk fase implan. Periode penyembuhan tulang pasca-rekonstruksi ini biasanya berlangsung antara 6 hingga 12 bulan.

Setelah struktur tulang mencapai kestabilan dan kepadatan yang memadai, fase Maksilofasial dan Implantologi memasuki tahap restoratif. Dokter gigi spesialis implan kemudian mengambil alih untuk merencanakan penempatan implan gigi. Perencanaan ini memanfaatkan pencitraan 3D dan virtual surgery untuk menentukan lokasi yang paling optimal, memastikan implan diletakkan dengan sudut dan kedalaman yang tepat untuk menopang gigi tiruan. Implan gigi ini sangat penting karena tidak hanya berfungsi sebagai pengganti akar gigi, tetapi juga membantu merangsang tulang rahang, mencegah penyusutan tulang lebih lanjut di area yang direkonstruksi. Tanpa implan, tulang yang telah diperbaiki berisiko mengalami resorpsi seiring waktu, merusak hasil rekonstruksi bedah awal.

Salah satu tantangan terbesar yang diatasi melalui kolaborasi Maksilofasial dan Implantologi adalah pengembalian estetika wajah. Trauma sering kali menyebabkan asimetri yang signifikan. Melalui pemosisian implan yang strategis, dokter gigi dapat mendukung jaringan lunak wajah di sekitar mulut, membantu memulihkan kontur bibir, pipi, dan dagu yang seimbang. Lebih lanjut, dalam beberapa kasus di mana pasien mengalami kehilangan tulang yang sangat luas, protokol All-on-4 atau All-on-6 sering diterapkan, memungkinkan pemasangan lengkung gigi penuh yang didukung oleh minimal empat implan. Prosedur ini, yang idealnya diawasi oleh tim spesialis yang sama, memastikan bahwa fungsionalitas dan estetika yang dikembalikan menyatu secara harmonis. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Craniofacial Surgery pada Februari 2025 menunjukkan bahwa pasien trauma yang menjalani rekonstruksi ganda melalui Maksilofasial dan Implantologi melaporkan peningkatan skor kualitas hidup sebesar 30% dibandingkan dengan mereka yang hanya menjalani pemulihan bedah tanpa restorasi gigi berbasis implan.

Secara keseluruhan, pemulihan fungsi dan estetika wajah pasca-trauma adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran dan keahlian kolektif. Dengan Maksilofasial dan Implantologi bekerja secara sinergis—dimana spesialis bedah menciptakan kanvas tulang yang stabil, dan spesialis implan merestorasi gigi dengan presisi—pasien dapat mencapai hasil akhir yang memungkinkan mereka untuk kembali berbicara, mengunyah, dan tersenyum dengan percaya diri, menandai pemulihan fungsional dan psikologis yang total.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *